Monday, September 24, 2012

Fenomena "Sate Cintaku"

Bagi sebagian mahasiswa yang ngekost di daerah Sekeloa atau Tubagus Ismail (Mahasiswa UNPAD dan UNIKOM) mungkin sudah tidak asing lagi mendengar “Sate Cintaku”. Lah kok namanya sate cintaku? Apa hubungannya sate dengan cinta? Hahaha . . Ya inilah julukan yang diberikan pada seorang tukang sate yang suka berkeliaran tengah malam. Uniknya, jika abang sate yang lain hanya meneriakkan “Sate. . . Sate . . . Sate . . .” , tukang sate yang satu ini dengan lantangnya meneriakkan “Te . . Sate . . Cintaku, Te. . Sate  . . Sayangku”. Oleh karena itu, dia dijuluki “Sate Cintaku”.

Mungkin akan terdengar aneh bagi orang yang tidak tahu atau baru mendengar. Namun bagi mereka yang tiap hari denger (termasuk saya), panggilan tersebut seakan telah bersahabat menemani sunyinya malam serta terkesan lucu. Pitch controlnya pas, improvenya bagus, tune-nya sempurna. Bahkan saat tengah malam perut keroncongan, “Sate Cintaku” datang bak pahlawan beroda.

Tak ada yang berbeda dengan abang sate yang lain baik rasa maupun harga. Namun cara promosi dan marketing unik yang dia lakukan mampu menarik konsumen lebih banyak. Hal lain yang membuat dia begitu populer adalah memiliki karakter yang kuat, sayup-sayup suaranya membuat pembeli tahu akan kedatangannya. Oleh karena itu, menurut saya “Sate Cintaku” adalah fenomena baru dunia per”sate”an. Hahaha..

3 comments:

Terimakasih telah mengunjungi Ricky Snapshot, silahkan komentar di bawah.