Mana Dimana Kursi Saya?
Termasuk hari ini. Satu per satu mahasiswa memasuki ruangan dan menduduki setiap kursi yang kosong. Namun hal lucu terjadi saat beberapa mahasiswa yang antre di barisan belakang tidak kebagian kursi. No problem, pinjam kursi nganggur aja dari kelas sebelah. Sang dosen pun tidak menghiraukan hal “lumrah” tersebut dan perkuliahan segera dimulai.
Beberapa saat kemudian, sekumpulan mahasiswa bernasib malang tersebut datang dengan tangan hampa. Ternyata di kelas sebelah pun tidak ada kursi yang kosong. Harus kemana lagi? Namun salahsatu dari mereka memiliki inisiatif untuk membawa kursi yang ada di luar kelas. Kursi ini biasanya difungsikan sebagai tempat tunggu, bentuknya seperti kursi di halte bus. Tidak memiliki papan tumpu sebagai tempat menulis layaknya kursi belajar. Lah kok? Apakah layak kursi tersebut dipakai untuk belajar? Layak nggak layak yang penting bisa duduk lah. Kira-kira suasananya seperti ini.
Suasana kelas seketika gemuruh saat kursi tersebut dibawa ke dalam kelas. Gelak tawa dan celotehan-celotehan yang nyeleh dari mahasiswa lain pun bertebaran.
- “Wah, bayar Rp. xxx ,- tuh dapetnya kursi ini toh? ”
- “Mas, bisnya belum dateng yah? ”
- “Antrean nomor sekian silahkan maju ke depan”
- “Manfaatkan fasilitas yang ada saja, bung”
- “Lesehan lebih enak daripada pake kursi itu kayanya”
Masalah seperti ini seringkali dianggap sepele. Namun jika tetap dibiarkan, akan mengganggu aktivitas perkuliahan. Seyogyanya dicari solusi agar perkuliahan tetap berjalan optimal dan efektif. Bisa dengan menambah ketersediaan kursi atau mengurangi jumlah mahasiswa per kelas sesuai dengan persamaan di atas. Ini cerita kampusku, apa cerita kampusmu?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
5 comments:
Jiah jadi d tulis wkwkwkwkkww
quotes na koplak2
itu yg mau nyebrang liat kanan kiri gan haha
unikom sepertinya mah
haha eta salahsatuna aya quote nt teu dan? hahaha
hahaha halte banget gan suasananya. :)
Post a Comment
Terimakasih telah mengunjungi Ricky Snapshot, silahkan komentar di bawah.