Hari Bebas Tembakau, Pedulikah?

Ketika bangun pagi seperti biasa sudah menjadi rutinitas membuka jendela dunia, menyapa saudara-saudara di delapan arah angin penjuru dunia lainnya, melihat email masuk dan melakukan hal-hal lain. Terlihat di beberapa situs berita mengenai hari bebas tembakau menjadi headline utama hari ini. Ya, hari ini adalah hari bebas asap tembakau yang diperingati setiap tanggal 31 Mei merupakan hari dimana setiap perokok diminta kesadarannya untuk menghentikan aktivitas merokok selama satu hari ini. Dan tentu harapan utamanya dapat berhenti merokok selamanya, mengingat asap rokok merupakan salahsatu perenggut nyawa terbesar umat manusia.

Berbagai media baik cetak maupun elektronik pun ramai membicarakan hal ini. Tak hanya itu, demam "bebas tembakau" juga terlihat di sepanjang jalan di bilangan Dipati Ukur ketika saya berangkat kuliah, poster-poster terpajang manis di depan cafe-cafe, space iklan dan bahkan banner besar terpampang di bawah jembatan penyebrangan. Maksudnya dilarang merokok atau bebas untuk merokok? Hanya tuhan dan sang pembuat poster yang tau hal ini.

Namun pertanyaannya adakah yang peduli dengan semua ini? Bagaimana perokok berat menghadapi hari yang tidak bersahabat dengan dirinya? Smoker maniak di seluruh penjuru dunia berkata lain, orang jawa sering mengatakan "wis mangan ora udud, kecut" artinya sesudah makan tidak merokok nggak enak rasanya. Bahkan teman saya dengan nada humor mengatakan, "nggak merokok tuh ibarat dihajar orang buta ngga ngelawan". Memang selalu ada saja alasan untuk menepis segala nasehat baik. Jadi faktanya ada atau tidak ada hari bebas tembakau, asap rokok mampu menerobos segala halangan dan rintangan yang menghalanginya. Lalu, pedulikah Anda dengan hari ini ?

Judul: Hari Bebas Tembakau, Pedulikah?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5